Ketika Kesucian Menyapa di Ruang Nista Oleh : Ida Bagus Ngurah Semara M . Ada pertanyaan yang sering muncul dalam obrolan halus di antara umat: mengapa terkadang, saat berada di kamar mandi — ruang yang dalam tradisi kita disebut nistaning mandala — tiba‑tiba muncul dorongan untuk memikirkan hal-hal suci? Bukankah ruang itu dianggap rendah, tempat pembersihan fisik, tempat kita tidak boleh membawa simbol suci, apalagi melakukan kegiatan ritual? Pertanyaan ini tampaknya sederhana, namun menyentuh hubungan halus antara tubuh, pikiran, dan tatanan kosmologis Bali yang membagi ruang menurut tingkatan energinya. Kamar mandi memang termasuk nistaning mandala, tempat energi kasar bekerja. Namun nista tidak identik dengan najis moral; ia hanya ruang rendah dalam urutan mandala. Ruang rendah ini justru sering menjadi tempat tubuh merendahkan ketegangannya — air yang mengalir di kulit membuat bayu menurun, napas menjadi ringan, dan sabda berhenti bekerja. Di saat-saat it...
catatan Ida Bagus Ngurah Semara Manuaba, Giriya Kawan Apuan Bangli