“Samkhya dan Fisika Kuantum: Satu Getaran di Dua Bahasa” Oleh: Ida Bagus Ngurah Semara Manuaba Bayangkan sebuah ruang yang hening—tanpa bentuk, tanpa waktu, tanpa arah. Dalam kesenyapan itu, muncul denyut pertama: Śabda Tanmātra , getaran suci yang membelah kegelapan dan menjadi dasar ruang ( ākāśa ). Dalam pemahaman ini, semesta tidak lahir dari materi, melainkan dari suara —dari vibrasi kesadaran yang paling halus. Pandangan ini merupakan reinterpretasi atas ajaran klasik Samkhya , di mana penciptaan biasanya dijelaskan melalui evolusi Prakṛti menjadi Mahat , Ahaṃkāra , Tanmātra , dan akhirnya Pañca Mahābhūta (Īśvarakṛṣṇa, Sāṃkhyakārikā 3–5). Namun, dengan menempatkan Śabda Tanmātra sebagai getaran pertama, kita menekankan sisi spiritual dan wedaik dari semesta, di mana śabda ( suara ) merupakan denyut kesadaran yang menata realitas. Dalam sistem Samkhya, segala yang ada berasal dari dua realitas abadi: Puruṣa (kesadaran murni) dan Prakṛti (materi dasar). Puruṣa ibar...
catatan Ida Bagus Ngurah Semara Manuaba, Giriya Kawan Apuan Bangli