Makna Tumpek Wariga Sumber: Lontar Tutur Begawan Agastyaprana & Lontar Sundharigama (Ida Pedanda Gede Manara Putra Kekeran) Sesungguhnya, menurut petunjuk sastra-sastra agama Hindu, khususnya dalam Lontar Tutur Begawan Agastyaprana dan Lontar Sundharigama, pelaksanaan upacara Tumpek Wariga tidak hanya diperuntukkan bagi pohon-pohon yang berbuah atau menghasilkan bahan pangan saja, melainkan juga bagi seluruh tumbuh-tumbuhan yang hidup di muka bumi — termasuk semak, rerumputan, serta pepohonan kecil yang menjadi bagian dari kehidupan alam. Demikian pula, pelaksanaan hari Tumpek Wariga dan hari-hari Tumpek lainnya tidak hanya ditujukan bagi Bhuwana Agung (alam semesta besar), tetapi juga bagi Bhuwana Alit (alam semesta kecil dalam diri manusia). Manusia yang makan sayur-sayuran dan buah-buahan sejatinya telah membawa unsur tumbuh-tumbuhan ke dalam tubuhnya. Unsur inilah yang membantu proses kehidupan hingga manusia memiliki bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya. Bulu-bulu ...
catatan Ida Bagus Ngurah Semara Manuaba, Giriya Kawan Apuan Bangli